Rabu, 25 November 2009

Yuki-Onna (Wanita Salju)

Rabu, November 25, 2009
Kisah Yuki-Onna merupakan salah satu kisah hantu klasik dengan latar belakang kehidupan di Jepang yang sudah sering diangkat dalam bentuk opera, bahkan pernah dibuat dalam bentuk film klasik. Kisah hantu klasik tidak ditandai dengan adegan berdarah-darah, namun lebih merupakan cerita yang diisi tokoh manusia dan hantu yang melibatkan percintaan, kesedihan yang dalam dan tragedi.

Cerita dimulai dari dua orang penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang hidup di daerah propinsi Musashi [terletak diantara Tokyo dan Saitama]. Mosaku adalah seorang pria yang berada di usia senja, sementara muridnya, Minokichi, adalah seorang pemuda tagap berumur 18 tahun.

Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil dari desa mereka. Diantara desa mereka dan hutan yang dituju ada sebuah sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus sungai tersebut sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus [jembatan yang ada selalu rusak akibat terjangan arus deras].Siapapu yang ingin menyebrangi sunga harus mekewatinya dengan bantuan kapal penebrang kecil.

Suatu hari Mosaku dan Minokichi sedang dalam perjalanan pulang. Ketika itu cuaca begitu dingin dan mulai turun badai salju. Saat tiba di tepian sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu yang menyebrangkan mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya karena cuaca buruk. Sadar bahwa mereka tidak mungkin menyebrangi sungai, mereka memutuskan untuk bermalam di pondok sementara si pengayuh perahu. Pondok itu benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan tanpa jendela yang berisi 2 buah tatami tanpa parabotan apapun. Mosaku dan Minokichi yang sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk ke dalam pondok, kemudian beristirahat. Mereka merasa cukup hangat dan nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring langsung tertidur pulas. Sementara Minokichi yang lebih muda masih termenung, mendengar suara angin menderu yang disertai arus sungai yang main bertambah deras. Badai tidak mereda dan udara malah bertambah dingin, namun seleah bersusah payah akhirnya Minokichi tertidur juga. Entah telah berapa lama Minokichi tertidur, tiba-tiba ia terbangun karena merasakan butir-butir salju yang lembut di wajahnya. Ternyata pintu pondok yang mereka diami telah terbuka dengan paksa.

Minokichi melihat seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan memancarkan cahaya seperti salju [yuki-akari] sedang membungkuk diatas Mosaku. Ia tengah meniupkan nafasnya yang dingin dan menyerupai asap putih kepada Mosaku. Minokichi benar-benar terkejut dan ketakutan, ia ingin menjerit namun tidak ada sebuah suara pun yang keluar dari mulutnya. Saat itulah sang wanita misterius beradu pandang dengannya. Ia mendekatkan wajahnya pada Minokichi. Dalam ketakutan yang amat sangat, Minokichi merasakan bahwa wanita yang berada dihadapannya adalah seorang wanita yang amat cantik, walau sorot matanya membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan.

Wanita itu terus menatap Minokichi dan tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Aku ingin memperlakukanmu sama seperti orang lain, tapi aku kasihan padamu. Kau masih muda, begitu tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi jika kau memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi malam ini...maka aku akan membunuhmu! Ingat apa yang telah kukatakan ini."

Seusai wanita salju itu berkata, ia meninggalkan Minokichi sendirian. Mengira bahwa itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan melihat keluar namun ia tidak melihat siapapun atau apapun. Setelah menutup pintu ia bertanya-tanya apakah bukan angin yang membuka pintu pondok tadi. Ia memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Mosaku, dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah meninggal!

Ketika fajar tiba, badai pun berakhir dan si pengayuh perahu menemukan menemukan Minokichi yang tergeletak pingsan disamping Mosaku yang telah meninggal. Ia membawa keduanya menyebrang, lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara Minokichi dibawa pulang ke rumahnya. Setelah sembuh, Minokichi tidak dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami. Ia dihantui oleh kematian Mosaku, namun bersikeras menahan diri untuk tidak menceritakan kejadian itu pada siapapun, karena ia tidak ingin kehilangan nyawanya.

Lama berselang, Minokichi baru berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya. Menebang kayu, membelahnya menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual kayu tersebut ke pasar dengan bantuan ibunya. Pada musim dingin tahun berikutnya, Minokichi sedang dalam perjalanan pulang melalui jalan setapak di hutan, saat ia berpapasan dengan seorang gadis yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang sama. Minokichi pun menyapa gadsis itu dan tanpa disangka gadis itu menjawab dengan suara yang menurut Minokichi adalah suara paling merdu yang pernah didengarnya. Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap.si gadis menceritakan bahwa ia bernama O-Yuki, telah kehilangan kedua orangtua, dan untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo [Tokyo] untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikan pekerjaan sebagai pelayan.

Entah apa yang dirasakan Minokichi, namun rasanya gadis itu nampak makin cantik dimatanya. Minokichi pun mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya apakah gadis itu sudah memiliki pasangan. Gadis itu tertawa sambil mengatakan bahwa ia belum memiliki pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya apakah Minokichi telah memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab bahwa ia pun belum memilikinya. Setelah pernyataan ini maka kedua muda-mudi ini tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal Minokichi. Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai. Maka Minokichi mengundang O-Yuki untuk singgah dan beristirahan di rumahnya. O-Yuki ternyata bukan hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik. Ibu Minokichi pun tidak butuh waktu lama untuk menyukainya, sampai ia membujuk agar O-Yuki mau menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya O-Yuki tidak pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap di desa itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri dan menantu.

Lima tahun kemudian, ibu Minokichi meninggal. O-Yuki tetap bersama-sama Minokichi, bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan perempuan bagi Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta memiliki kulit putih seindah ibunya. Banyak penduduk desan yang mengagumi O-Yuki. Kebanyakan petani wanita nampak tua setelah banyak melahirkan anak, namun O-Yuki yang telah menjadi ibu 10 anak tetap terlihat cantik. Secantik saat kedatangannya yang pertama di desa mereka.

Suatu malam setelah anak-anak tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan cahaya sebuah lampu kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba berkata, "Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu aku melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu...dan ia memang mirip denganmu..."

Tanpa mengentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya, "Ceritakanlah padaku. Dimana kau bertemu dengannya?"

Lalu Monokichi mulai bercerita tentang Mosaku dan pengalamannya di pondok pengayuh perahu.
"Entah itu sebuah mimpi atau bukan, tapi itulah saat-saat dimana aku pernah melihat orang secantik engkau. Tentu saja ia pasti bukan manusia dan aku sangat takut padanya. Hingga sekarang pun aku tidak pernah yakin apakah yang aku lihat itu mimpi atau memang benar-benar seorang wanita salju."

O-Yuki langsung melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, "Itu adalah aku! Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmu jika cerita itu pernah keluar dari mulutmu. Sekarang, demi anak-anak kita..."
O-Yuki tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh kesedihan, "Jagalah anak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka aku akan melakukan hal yang pernah aku katakan padamu..."

Minokichi tidak sempat berkata apa-apa. O-Yuki mulai tidak terlihat dan kemudian menguap menjadi butir-butir salju yang halus, yang menghilang melalui cerobong asap. Sejak itu, dia tidak pernah terlihat lagi.

Source : Animonster #96 March 2007



9 Comments Stored:

  1. :yay:
    sugoiii desu ne!!!

    jgn lpa req gw iiakhh
    onegai!!!

    BalasHapus
  2. wah wah wah
    gile ceritanya...
    :thumb:


    ada nupost...
    baca en komen ya...

    BalasHapus
  3. XIxiix..mantep gan ceritanya...
    Ini cerita adaptasi yah..??

    BalasHapus
  4. salam kenal..
    iya ceritanya seru juga..

    BalasHapus
  5. Wah kereeenn :shakefist:
    Seru euy! :kya:

    Top lah! ;) :thumb:

    BalasHapus
  6. Kisah ini sebenarnya adalah rekaan Lafcadio Hearn/Koizumi Yakumo.

    BalasHapus
  7. 私は物語を言っています
    watashi wa monogatari o itte imasu

    BalasHapus

[L]ain Disconnected © 2008 - | Powered by Blogger | Read Disclaimer