Selasa, 27 April 2010

Maid vs Meido, Between Reality and the Otaku's Dream Girl

Selasa, April 27, 2010 10 Comments Stored
Sekarang ini, banyak sekali anime dan manga yang menampilkan tokoh maid, atau setidaknya menggunakan kostum/seragam maid, misalnya Mahoromatic, Kore ga Watashi no Goshujin-sama, Hanaukyo Maid Tai, dll. Sekali lihat saja, penonton rasanya tidak akan mengalami kesulitan untuk mengenali para tokoh maid ini, terutama karena mencoloknya kostum yang mereka gunakan. Tetapi antara maid dalam anime dan manga, sebut saja Andou Mahoro, dan profesi maid sebenarnya tentu ada perbedaan. Artikel ini mengajak kalian untuk melihat dunia para maid dari sudut pandang budaya Jepang kontemporer, dan dari budaya barat jaman dulu dimana maid memainkan peran sentral.


The Maid / Meido Figure

Kata "maid" berasal dari bahasa Inggris dan dapat diartikan sebagai pelayan wanita yang dipekerjakan untuk menangani urusan rumah tangga (domestic service). Dengan kata lain, maid atau lebih tepatnya maidservant, adalah pembantu rumah tangga.

Maid biasanya bertugas untuk mengurusi pekerjaan-pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyetrika, mencuci, membersihkan rumah, berbelanja, mengurus anak, sampai mengajak anjing keluarga berjalan-jalan. Peran maid juga terkadang mengurusi para lansia, atau orang-orang yang menderita kecacatan dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari mereka. Di negara-negara Barat terutama era Victoria (di Eropa), seorang maid biasanya diharapkan untuk bekerja sampai 15 jam/hari dan seringkali diwajibkan untuk memakai seragam.


PAINTING: Seorang maid dilukiskan sedang membuat jamuan bagi majikannya

Di Jepang, kehadiran figure maid seperti di Amerika dan Eropa sangatlah jarang. Tentu saja ada rumah tangga besar yang memang bergaya Barat, atau hotel-hotel kelas atas yang mempekerjakan wanita dengan istilah maid. Tetapi di dunia hiburan, terutama seperti yang disebutkan diatas, yaitu dalam kultur otaku dan anime Jepang, maid adalah figur yang penampilannya cukup populer.

Selain dalam anime dan manga, karakter maid juga sering muncul dalam event-event cosplay dan pameran seputar industri anime dan manga. Maid juga sering menjadi tema utama dalam maid cafe, sejenis kafe/restoran yang didekorasi khusus untuk para otaku. Sesuai namanya, pelayan di sebuah maid cafe mengenakan seragam maid, atau setidaknya yang dianggap sebagai seragam maid Barat.


KOSTUM MAID DI JEPANG: Seragam maid versi Eropa cukup populer di kalangan cosplayer Jepang. Juga untuk SPG yang ingin menjangkau komunitas otaku


The Maid's Place

Dalam rumah tangga modern, jarang ditemukan lebih dari satu maid yang bekerja full time, kecuali di rumah-rumah ekstra besar, hotel berbintang, atau Buckingham Palace. Dan seperti pembantu rumah tangga pada umumnya, tugas maid adalah mengurusi pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyetrika, mencuci, dll.


EMMA: Manga yang menampilkan maid sesuai dengan kondisi sebenarnya pada era Victoria di Eropa

Sebaliknya, dalam era Victoria rumah tangga besar, terutama rumah tangga aristokrat, mempekerjakan setidaknya sepasukan pelayan. Dari butler dan footmen sampai koki dan tukang kebun, ada setidaknya puluhan pekerja dengan tugas masing-masing. Demikian pula terdapat sejumlah besar maid, masing-masing dengan tanggung jawab sendiri. Pada masa itu, pelayan dalam rumah tangga besar, selain memiliki tugas masing-masing, juga memiliki posisi unik dalam hirarki pelayan. Sebagai contoh, pasukan pelayan umumnya dikepalai seorang butler, sedangkan tukang kebun biasanya berada di jajaran paling bawah. Tentu saja jajaran maid juga disusun menurut hirarki yang ketat. Kelompok maid secara hirarkis dibagi sebagai berikut:
  • Head House Parlour maid (atau Head House maid, Head Parlour maid)
    Dalam rumah tangga tempatnya bekerja, Head House Parlour maid akan tampak lebih seperti manajer daripada pelayan, dengan tugas utamanya mengkoordinir pembagian kerja dan memastikan para maid yang dibawahnya mengerjakan tugas-tugasnya.

  • House Parlour maid / House maid (Under Head House Parlour maid jika hanya ada satu)
    Istilah ini biasanya mengacu pada maid secara umum, terutama yang tidak memiliki tugas atau daerah tanggung jawab yang spesifik.

  • Chamber maid
    Bertugas membersihkan dan merapikan ruang-ruang tidur.

  • Nursery maid
    Tugas utamanya adalah mengurus dan merapikan nursery atau ruang bermain anak-anak. Maid ini beranggung jawab kepada nanny dari rumah tangga yang bersangkutan.

  • Kitchen maid / Between maid / Hall Girl
    Seperti namanya, tugas kitchen maid adalah di dapur. Dalam hal ini, posisi seorang kitchen maid berada dibawah koki, tetapi diatas Scullery Maid (dijelaskan dibawah). Istilah Hall Girl (yang hampir eksklusif digunakan di Amerika Serikat) mengacu pada salah satu tugas utamanya, yaitu menjadi pelayan di ruang pelayan (Servant's Hall). Sedangkan istilah Between Maid berasal dari tugas-tugasnya yang berada dibawah tanggung jawab beberapa "petinggi" sekaligus.

  • Scullery maid
    Di dasar hirarki para maid, kita temukan para Scullery maid. Biasanya mereka mendapat tugas-tugas yang paling berat, seperti mencuci/membersihkan lantai, kompor, panci, piring, dll. Tetapi seorang scullery maid tidak akan pernah menyentuh peralatan makan dari bahan porselen mahal, kristal, atau bahan-bahan mahal lainnya. Selain pekerjaannya yang berat, scullery maid biasanya juga dipandang rendah oleh pelayan-pelayan lain, bahkan biasanya diacuhkan sama sekali oleh anggota rumah majikannya.

Diluar hirarki normal ini, masih ada satu tipe maid, yaitu Lady's maid. Seorang lady's maid adalah pelayan senior yang bertanggung jawab langsung kepada nyonya rumah. Tugas utama seorang lady's maid adalah mengurusi pakaian dan aksesoris nyonya rumah. Ia juga harus bisa menjahit dan manata rambut. Posisi lady's maid dalam rumah tangga cukup tinggi, dan membuatnya cukup disegani pelayan/pekerja lain di rumah tangga tadi.

Tentu saja hirarki seperti diatas sudah tidak dipraktikan lagi dan hampir tidak ada rumah tangga dengan jumlah pelayan cukup banyak yang memungkinkan hirarki seperti itu.


Back to Japan!

Dalam kebudayaan Jepang kontemporer, pelayan wanita dalam rumah tangga dipekerjakan sesuai kebutuhan. Memang ada keluarga denga rumah tangga bergaya Barat yang mempekerjakan maid yang dimodelkan pada maid tradisional Eropa (misalnya seperti yang digambarkan dalam anime Shingetsutan Tsukihime), tetapi pada umumnya posisi maid kontemporer serupa dengan pembantu rumah tangga pada umumnya.

Sebaliknya dalam kultur otaku, seperti dipaparkan sebelumnya, bukan fungsi maid yang menjadi fokus, melainkan figurnya. Karakter maid seringkali disebut gadis impian otaku, terutama seperti yang digambarkan di anime dan manga. Penampilan menarik, sabar, pintar masak, dan yang paling utama, penurut dan setia. Bagi mayoritas otaku di Jepang (yang notabene juga mayoritas pria) mencari pasangan hidup sangat sulit. Bahkan banyak pula yang menghindari hubungan romantis karena kompleksitas dan masalah-masalah yang mungkin dihadapi. Dalam figur maid, mereka menemukan figur yang sangat menarik dan loyal, tetapi tidak akan menimbulkan komplikasi.


MAID DALAM ANIME: Ciri khas maid versi anime...seragam imut, penampilan menarik, senyum manis, Kawaii >_<


Jadi bukan fungsi maid yang menjadikannya penting bagi kalangan otaku di Jepang, melainkan figurnya. Seperti kata banyak orang...
"The Otaku's Dream Wife"


Souce: Advance Magazine #03 (2006)

Selasa, 20 April 2010

Ain Despera Banner

Selasa, April 20, 2010 3 Comments Stored

[L]ain Disconnected © 2008 - | Powered by Blogger | Read Disclaimer