Kamis, 08 September 2011

Weaboo dan Wapanese

Kamis, September 08, 2011
Sering dengar kedua istilah diatas tapi belum tahu artinya? Atau masih asing di telinga kalian dan baru pertama kali ini mendengar? Postingan berikut akan menjelaskan apa sebenarnya Weaboo dan Wapanese itu. Isi artikel MURNI hasil salin tempel dari sumber yang gua sebut dibawah, it means gua TIDAK MEMILIKI tulisan ini. Okeh mamen >:3

Sumber: Kaskus

Artikel di atas ditulis secara apa adanya. Sebaiknya dibaca baik-baik hingga selesai untuk menghindari trolled. Penulis mohon maaf apabila ada kekurangan atau kata-kata yang menyinggung perasaan.

Originally written by Haekel Needs a Girl!
January 19, 2010


Weaboo adalah seseorang yang terobsesi dengan budaya Jepang, dan mereka cenderung untuk bertingkah laku seperti orang Jepang, padahal mereka bukanlah orang Jepang, bukan lahir di Jepang dan bukan warga negara Jepang.

Sementara pengertian Wapanese adalah seseorang yang cenderung bertingkah laku seakan-akan mereka tinggal di Jepang, meskipun mereka bukan warga negara Jepang dan tidak tinggal di Jepang, mereka berharap mereka terlahir dan hidup di Jepang.

Ungkapan Weaboo atau Wapanese memiliki suatu kesamaan dimana ungkapan ini ditujukan kepada mereka yang terobsesi dengan budaya Jepang, tidak hanya terbatas pada anime, manga, atau game, tetapi lebih ke budayanya atau yang mereka anggap 'sangat Jepang' atau sesuatu yang membuat mereka seakan-akan mereka berada di Jepang, sekalipun kenyataannya mereka BUKANLAH di Jepang.

Weaboo atau Wapanese dianggap 'retarded' atau terbelakang karena mereka dianggap kurang menghargai budaya bangsa dan negaranya sendiri (untuk yang sudah tingkat parah).

Berikut ini adalah ciri-ciri weaboo atau wapanese yang sering ditemukan di Indonesia:

  1. Cenderung mengubah namanya (baik nama panggilan maupun nama di situs-situs social networking, forum, dan sebagainya) dengan nama-nama yang bernuansa Jepang (biasanya nama dari tokoh favoritnya), atau kalau perlu lengkap dengan kanji/hiragana/katakananya. Pengubahan nama ini pun tidak hanya secara parsial namun secara keseluruhan.

    Contohnya misalkan nama aslinya sesuai KTP adalah Dwi Ayu Anggraini, biasa dipanggil Ayu, ia terobsesi dengan anime/manga Shuugo Chara, lalu ia mengubah namanya menjadi Hoshino Hinamori, kecuali kalau namanya Ayu Hinamori, atau Ayu 'Hinamori' Anggraini, setidaknya dia masih mencantumkan nama pemberian orang tuanya.

    Perubahan nama mereka ini cenderung cukup mengganggu (terutama dalam social networking seperti Facebook) karena cenderung menyulitkan orang lain untuk mencarinya kecuali teman-teman satu minat yang sering bersamanya, apalagi jika namanya sering berubah-ubah.

    Penggunaan partikel -chan, -kun, -san, dan sebagainya masih bisa ditoleransi.

  2. Profile photo, terutama dalam social networking seperti Facebook biasanya menggunakan tokoh anime/manga, aktor/aktris Jepang, atau orang Jepang yang lagi cosplay, nyaris tidak ada foto asli.

    Kalaupun menggunakan foto asli, biasanya diedit biar terasa nuansa Jepangnya misalnya dihias dengan tulisan Jepang atau bagian jerawatnya ditutupi dengan bunga sakura, misalnya.

  3. Suka atau sering mengikuti acara cosplay (costume playing), dan biasanya kostum yang dipakai adalah yang berkaitan dengan budaya Jepang, misalnya yang cewe menggunakan yukata, kimono, gothic lolita, seifuku (seragam sekolah untuk cewe), dan sebagainya. Untuk yang cowo biasanya cosplay menggunakan pakaian seperti yang dipakai oleh personil band-band Jepang (J-pop atau J-rock) seperti L'arc~en~Ciel, Gazette, Morning Musume, Dir en Grey, dan sebagainya.

    Umumnya rambut mereka pun ikut diwarnai, padahal banyak juga tokoh anime, manga, game, atau aktris/aktor Jepang yang berambut hitam, sama seperti warna rambut orang Indonesia pada umumnya dan tidak perlu diwarnai.

  4. Menyukai lagu-lagu Jepang (J-pop dan J-rock), diatas 90% bahkan cenderung tidak menyukai atau membenci lagu dari negeri sendiri kecuali dari band negeri sendiri yang bernuansa J-pop atau J-rock seperti J-rocks. Lagu western pun kurang disukai. Playlist lagu mereka dipenuhi dengan lagu-lagu Jepang, kalau video dipenuhi oleh video klip lagu-lagu Jepang dan video live band/musisi Jepang favorit mereka.
    Padahal lagu-lagu dari negeri sendiri banyak yang bagus bahkan menurut saya pribadi, ada beberapa lagu pop Jepang (J-pop) yang kedengarannya tidak jauh seperti tipikal lagu pop Indonesia, misalnya lagu-lagunya Yui. Musik Indonesia tidak hanya sebatas di Inbox, Dahsyat, atau Mantap dan tidak hanya sebatas pop melayu yang sekarang jadi mainstream. Masih ada Maliq & D'Essentials, Andra & the Backbone, dan sebagainya. Atau yang indie seperti White Shoes & The Couple Company, Efek Rumah Kaca, dan sebagainya.

  5. Terobsesi ingin belajar bahasa Jepang, berharap mereka bisa tinggal di Jepang dan lancar berbahasa Jepang dengan orang sana. Perlu diketahui bahwa belajar bahasa Jepang itu tidak semudah yang dibayangkan, bahkan orang Jepang sendiri masih ada yang ambigu (karena ada beberapa kosakata Jepang yang sama pengucapannya tetapi beda huruf kanji dan maknanya), dan masih banyak orang Jepang yang kurang bisa membaca kanji. Apalagi Weaboo/Wapanese?

    Kadang bangga dengan Engrisu (Englishnya orang Jepang).

  6. Untuk mereka yang membuat manga atau illust dengan nuansa anime, chara (tokohnya) dinamai dengan nama-nama Jepang. Latarnya pun dibuar se-Jepang mungkin, misalkan dengan bunga sakura, memakai kimono/yukata, atau rumahnya seperti rumah orang Jepang. Jarang sekali kita lihat chara yang anime-ish dengan menggunakan batik, memakai nama orang Indonesia, atau dengan latar yang menggambarkan kehidupan di Indonesia sebenarnya.

    Kalaupun membuat manga dan ingin dipublish, pengarangnya menggunakan pseudonym (nama samaran) dengan nama-nama yang bernuansa Jepang dan tidak menggunakan nama asli. Kalaupun menggunakan pseudonym bukan nama yang bernuansa Indonesia.

  7. Dalam berbicara atau chatting, termasuk wall to wall di Facebook, cenderung menyelipkan bahasa-bahasa Jepang, seperti baka, arigatou, gomennasai, konnichiwa, sayonara, desu, dan sebagainya. Karena tidak semua orang mengerti bahasa-bahasa seperti itu kecuali kalau dengan temannya yang sehobi atau satu minat.

  8. Weaboo atau Wapanese seringkali diidentikkan dengan anime, manga, atau game, tetapi sebenarnya pernyataan itu kurang begitu benar, mengingat intensitas menonton anime, membaca manga, dan bermain game (game dari Jepang seperti Final Fantasy series atau Persona series) mereka yang saya tahu kurang begitu tinggi dan tidak setinggi otaku/nijikon/hikkikomori. Mereka lebih identik dengan budaya Jepang, baik budaya secara tradisional maupun kontemporernya.

    Mereka yang identik dengan anime, manga, atau game cenderung lebih tepat disebut otaku, hikkikomori (untuk yang jarang keluar rumah), bahkan nijikon (untuk yang terobsesi dengan cewe/cowo anime/manga/game). Sementara Weaboo/Wapanese umumnya lebih identik dengan J-music, dorama, tokusatsu, film action Jepang, dan budaya Jepang secara umum seperti bunkasai, bon odori, matsuri, dan sebagainya.

    Penjelasan lebih jauh tentang otaku: Pengertian Otaku

  9. Cenderung bangga dengan barang-barang asli dari Jepang. Kalaupun ada toko yang menjual barang-barang asli dari Jepang, mereka cenderung berbelanja di situ. Baik berupa makanan, figure, peralatan rumah, perabotan dapur, pakaian, dan sebagainya.
    Untuk beberapa benda yang khusus dijual di Jepang, seperti CD music, figure, book, hingga barang-barang limited edition pun mereka sampai membelinya dengan pre-order internet atau menitip kenalan yang pergi ke Jepang atau orang Jepang sendiri tidak peduli semahal apapun harganya atau serumit apapun bahasa yang digunakan 'bahasa planet'.

  10. Untuk makanan dan minuman, mereka cenderung membeli makanan/minuman khas Jepang, seperti sushi, donburi, ramen, ocha, takoyaki, okonomiyaki, dan sebagainya, termasuk makanan ringan seperti Pocky, senbei, atau minumannya Pocari Sweat.

  11. Weaboo atau Wapanese biasanya merupakan anggota yang fanatik atau yang paling niat dalam grup-grup tertentu, grup yang berkaitan dengan japan lovers atau cosplay khususnya. Grup semacam ini memang belakangan menjamur, baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang minat dengan hal-hal yang berbau Jepang.

  12. Cowo Weaboo/Wapanese cenderung terobsesi menjadi bishonen, dimana rambut gondrong model harajuku dan full make-up khas personil band-band J-pop atau J-rock seperti Hyde atau Gackt.

  13. Untuk mereka yang hobi bermusik atau ngeband, biasanya membawakan lagu-lagu Jepang, jarang sekali terlihat membawakan lagu-lagu Indonesia atau Western. Nama band, grup, atau stage name mereka menggunakan nama-nama yang bernuansa Jepang, bahkan tidak jarang yang cenderung meniru bahkan plagiat grup/musisi Jepang tertentu.

  14. Menganggap bahwa Jepang adalah negara terbaik sedunia dan mereka berharap terlahir dan tinggal di sana karena mereka menganggap bahwa di Jepang itu serba ada dan serba enak, minimal melanjutkan sekolah di sana, dimana mereka yang pernah ke Jepang cenderung dikagumi oleh teman-teman satu minatnya.

    Padahal kalau kita sering menjelajah internet atau forum, atau sering membaca artikel tertentu tentang pengalaman hidup di Jepang, hidup di sana tidak seindah dan tidak semudah yang dibayangkan. Gaji di sana boleh relatif lebih besar dan dianggap lebih 'layak' daripada di Indonesia, tetapi hal itu seimbang dengan biaya hidup mereka di sana yang relatif besar. Belum juga termasuk perilaku masyarakat Jepang yang katanya relatif sibuk dan unfriendly, terlepas dari obsesi-obsesi mereka yang gila tetapi unik dalam teknologi dan inovasinya.

  15. Berharap dapat berpasangan dengan Cowo/Cewe Jepang (atau yang penampilannya tipikal oriental, tidak harus terbatas Jepang saja tetapi Korea, China, dan Taiwan juga bisa) yang menurut mereka tampan, keren, dan stylish. Kalaupun dari dalam negeri menginginkan sosok Cowo/Cewe yang penampilannya seperti itu atau sesama 'Japan lover'.

  16. Kamar mereka penuh dengan benda-benda yang berbau Jepang, misalkan ornamen-ornamen yang berkaitan dengan budaya Jepang, poster artis/aktor/band/penyanyi Jepang, action figure (anime/manga/game/tokusatsu), pakaian cosplay, boneka Jepang, dan sebagainya.


Ungkapan Weaboo atau Wapanese sendiri merupakan ungkapan negatif, dimana mereka dianggap retarded, faggot, dan sebagainya. Namun walaupun begitu setiap orang memang mempunyai hak untuk menyukai sesuatu serta bebas berekspresi. Oleh karena itu ungkapan Weaboo atau Wapanese mempunyai batasan tertentu, jadi bukan berarti mereka yang menyukai anime/manga/game, suka cosplay, suka budaya Jepang, dan sebagainya itu dapat dengan mudahnya disebut weaboo/wapanese.

Batasan seseorang disebut Weaboo/Wapanese antara lain:

  1. Kurang menghargai budaya dan negara sendiri. Misalnya menganggap budaya Indonesia itu sampah, tidak ada yang bagus serta berharap terlahir dan tinggal di Jepang. Atau sama sekali tidak menyukai lagu Indonesia karena generalisasi terhadap budaya Indonesia secara asal-asalan.

  2. Kurang menghargai nama, identitas asli, dan penampilan sendiri. Misalnya membenci nama sendiri dan berharap orang tuanya memberinya nama-nama Jepang.

  3. 'Memalsukan' profile di Facebook atau social networking lainnya, dibuat se-Jepang mungkin dan seakan-akan dia adalah orang Jepang, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Padahal orang Jepang sendiri jarang yang menggunakan Facebook dan ber-social networking.

  4. Mengabaikan kewajibannya sebagai pelajar atau mahasiswa untuk proyek yang berkaitan dengan obsesinya. Misalnya rela bolos sekolah untuk membuat kostum untuk cosplay atau rela mengabaikan kuliahnya untuk sibuk dengan band j-pop atau j-rocknya.

  5. 'Ngambek' kalau tidak mempunyai barang-barang yang berkaitan dengan Jepang, termasuk mereka yang tidak mau makan kalau makanannnya bukan masakan Jepang. Misalnya sampai mengurung diri di kamar karena tidak punya yukata atau rela tidak makan seharian karena makanannya bukan masakan Jepang seperti sushi, okonomiyaki, dan sebagainya.

  6. Berharap terlahir di Jepang dan menjadi orang Jepang, tinggal di Jepang, serta mempunyai pasangan orang Jepang.

  7. Cowo yang terobsesi ingin menjadi bishonen (Cowo cantik), bahkan mungkin ada yang sampai menjadi yaoi (baik hanya becanda maupun beneran)

  8. Memakai kostum cosplay bukan pada tempatnya, misalnya memakai jaket Persona 4 waktu acara perwalian atau cosplay di kampus sewaktu ada acara reuni angkatan senior (kalau ingin mengambil gambar kan ada acara cosplay atau gathering khusus)

  9. Tidak ada keinginan untuk memajukan bangsa sendiri.


Gambar: dari sini desu~



ZSRV5KCJHZ4M



65 Comments Stored:

  1. Huaa....jangan sampe daah,,, punya kepribadian kayak gitu... gue bangga jadi Orang Indonesia..:)

    BalasHapus
  2. nyaris saja dulu jadi seperti itu, untungnya nggak jadi hahaha

    BalasHapus
  3. berarti kamu jg termasuk weaboo atau wapanese, krn foto km terlihat ingin seperti cowo jepang. trus prtanyaan saya kamarin blum dijawab. kmu cowo ap cewe?

    BalasHapus
  4. wah, kayaknya saya bukan termasuk. :D

    BalasHapus
  5. Dear,

    wah aku neh baru mudeng dengan postingan yang lebih mirip jurnal ini... sangat detail dan jelas..... thank you atas informasi dan ilmunya..... thank you juga udah maen ke blog Keluarga Zulfadhli....

    regards,
    ... Ayah Zahia ...

    BalasHapus
  6. ya iya..banyak orang yg tergila2 sama Jepang dan budayanya. kalo aku malah gak begitu suka dg jepang.

    BalasHapus
  7. @RobJibril
    Baca postingannya baik-baik. Inti dari Weaboo / Wapanese adalah orang-orang yang udah terlalu sotoy dan retarted dan cenderung menomor duakan negaranya sendiri dan membanggakan Jepang secara berlebihan. Menempatkan Jepang diatas segalanya. Alamdulillah saya masih cinta Indonesia. Klo poto doang mah mas semua orang juga bebas aja kali mau gaya kaya gimana di depan kamera -,,,,-

    Dengan bilang "krn foto km terlihat ingin seperti cowo jepang" kamu udah ngira saya cowo kan?

    BalasHapus
  8. ngga usah ditanggepin tuh orang.
    cari sensasi aja dia mah.

    BalasHapus
  9. Wiih... aneh ya... haha... bisa2nya ada Weabo dan Wapanese... aneh! LOL *saya ketawa geli*

    BalasHapus
  10. berarti saya tidak termasuk. Saya memang ingin bisa bahasa jepang krn di pabrik banyak orang jepangnya dan suka nonton toku dan anime,biar ngerti dikit2. Pakai panggilan -chan -kun , sapaan arigatou dll jg buat teman2 yg sama2 suka jepang, ditolerir kan hehehe. pp fbku jg aktor jepang, tp ada foto aslinya.
    Gawat juga ya kalau sudah fanatik banget. Jangan sampai deh saya jd weaboo/wapanese. Aku cinta indonesia

    BalasHapus
  11. Waduh, untung tingkat kesukaan gua ama Jepang belum segitu parahnya Gan. :O

    BalasHapus
  12. sumpah, aku tidak termasuk yang demikian. kalo aku kribo, tau artinya?

    BalasHapus
  13. haha kalau begini mah banyak ka temen aku yg SMP dulu apa lagi. dia suka banget sama kartun2 jepang yang bertarung pake ilmu2 nggak jelas dan pedang yg gedennya kaya pohon kelapa....

    beruntung banget dia nggak bawa pedang waktu sekolah (_ _")

    BalasHapus
  14. aku malah gak mengenal budaya jepang
    pernah sih waktu kuliah ada mata kuliah bahasa jepang tp gak bs2 ampe sekarang hehe

    BalasHapus
  15. semaca harajuku gitu yak? kalo yang nge-fans ama korea apa ya?kan lag rame juga tuh.. kalo gue, ngefans ama kampung gue, zimbabwe..

    BalasHapus
  16. tapi bener katanya si jibril, lu weaboo atau wapanese? hehehe

    soalnya lu kayaknya juga addict banget sama manga... :P

    BalasHapus
  17. haha ... berarti seharusnya bangsa ini harus mempunyai kebanggaan dong :D

    BalasHapus
  18. info yang menarik :)

    BalasHapus
  19. aduh ga banget deh nih orang tipe beginian. dari dulu gue juga kurang suka, ngeliatnya gimanaaa gitu, Bruno Mars aja nyanyi, 'cause you're amazing, just the way you are'.. yah jangan kehilangan jati diri sampe segitunya. ;)

    BalasHapus
  20. @Nuel
    Nggak lah boy =,=
    Konteks Weaboo / Wapanese disini kan mereka yang udah retarted dan melecehkan negaranya sendiri (dalam porsi yang parah). Meski suka anime / manga, gua masih cinta Indonesia kok. Buktinya ngeblog masih tetep pake bahasa Indonesia, nggak suka menyisipkan bahasa Jepang yang dipaksakan. Dan masih bercerita seputar kehidupan sehari-hari, nggak seputar Jepang^^'d

    BalasHapus
  21. pernyataan yang anda gambarkan persis dengan kaum alay sob,,,

    BalasHapus
  22. Sumpah in, walaupun gue agak suka dengan budaya Jepang, tapi gue baru tau istilah ini >.<

    BalasHapus
  23. Gue juga baru tau nih yg beginian B)

    BalasHapus
  24. uyuhan :) gajah makan kawat ( gaswat )+ watir

    BalasHapus
  25. bagaimana halnya dengan yang berbau korea..?!?!? sama aja kan?!?!? moga saya gak seperti itu :( penjabarannya lengkap.. hebat!!!

    BalasHapus
  26. yang pasti segala hal yang berlebihan itu ndak baik, yang sedang-sedang saja lalala *dangdutan*

    BalasHapus
  27. wahhh sampai segitu nya dnegan jepang. tapi belajar bahasa jepang dan ikutin cara bekerja keras nya juga bagus tuh. asal jangan ikutin yang ngak penting. mantap

    BalasHapus
  28. Gue suka budaya Jepang. Dan yang paling utama budaya Indonesia. (y)

    BalasHapus
  29. Astajimm! Kena ke aku bangett, Otaku Banget saya!! tapi saya tidak pernah bermimpi untuk lahir dan tinggal di jepang cuman pengen sekali aja datang dan berkunjung ke jepang.

    BalasHapus
  30. satu2nya budaya jepang yang saya kebawa sampe sekarang cuma hormat dengan menundukan diri..
    itupun bukan karna jepang, tapi lebih karna kebiasaan dari dulu
    XD

    gw juga ga musti lagu jepang.. kadang lagu jepang ada yang gw ga suka juga,, gw suka musik yang berlarian gothic tapi bukan satanism.. XDD
    *curhat

    BalasHapus
  31. aku sih suka Jepang, suka dateng ke Matsuri/ Festival Jepang, pengen belajar bahasa jepang, suka baca Manga Jepang, nge-fans sama Yui dan Aqua Timez
    tapi...
    bukan berarti aku ga suka budaya Indonesia
    jujur aku suka musik Gamelan, dan Batik
    tapi sangat menyayangkan karena Tradisi kita sendiri jarang "di sosialisasikan" sehingga jarang yang tahu apalagi menguasai "Tradisi" itu sendiri

    menurut aku kalau banyak yang makin suka Jepang yah ga bisa disalahkan
    karena kita bisa lihat makin banyak Event-event tentang Jepang dan pengenalan Budaya Jepang dibanding pengenalan atau event tentang budaya sendiri .
    T___T"

    BalasHapus
  32. saya menyukai jepang karena budaya sopan, disiplin, dan usaha kerasnya, tapi bukan berarti saya tidak menyukai negeri sendiri, memang sering dijadiin bandingan tapi bukan untuk mencela tapi untuk berubah, hanya sebatas itu saja. dan untuk kepikiran hidup disana persentasinya hampir nol soalnya dinegara sendiri sudah berat, mending ke Arab saudi (bukan TKI) lebih banyak manfaat...

    BalasHapus
  33. Emg nya kenapa klw suka yg begituan gw juga suka tuh tapi biasa aja tuh ngga lebay" amet , gw juga punya jaket Persona4 gw pake kemana" ngga ada yg sewot tuh bukti nya ?

    BalasHapus
  34. Errr, yakin itu Morning Musume grup cowok?

    BalasHapus
  35. Morning Musume kan grup cewek =="

    MANIAC KPOP aja ga sampe segitunya =="
    jepang itu masih sopan sama orang yg lebih tua, terus disiplinnya, dan kerja kerasnya ^_^
    aku sih punya ameblo, karena ingin ngepost tentang BUDAYA DAN NEGARA INDONESIA di jepang ^_^

    BalasHapus
  36. Mo koreksi dikit ni yee..wapanese itu plesetan dari white japanese ato indonesianya nih orang bule jepang..etnis2 selain kelompok white (orang kulit putih,kaukasian,bule) yang diminati bahkan dibuat obsesi oleh orang kulit putih diplesetkan dengan awalan W..fenomena ini gak cuma berlaku buat budaya jepang..ada juga yang terobsesi ama budaya kulit hitam,mereka dipanggil WIGGER alias white nigger,ato WANADIAN alias white canadian (walopun sesama kaukasian,mungkin karena term ini berlaku untuk kalangan orang amrik aja)..orang indonesia yang kejepang-jepangan gak bisa dibilang wapanese secara kita bukan ras kulit putih ato white..jadi tolong ati2 dalam penggunaan kata wapanese di forum asing..sudah banyak orang indo diketawain hanya karena salah pemakaian kata.

    BalasHapus
  37. kalo J-POP/ROCK itu gue banget.. meski gk ngerti budaya ato makanan jepang :3 bukan berarti weaboo kan? nah apalagi sekarang ada yg gmw ngaku jadi otaku melainan ada istilah baru yaitu "Anime Lovers" so kalo ada yg nyebut ane otaku ato weaboo saya cuma bilang "gw anime lovers, dan gk ngerti apa yg loe maksud" karena ane memang bener2 gk ngerti budaya jepang.

    BalasHapus
  38. social network pake foto anime/manga/game apa salahnya?
    toh ortu sendiri yang nggak ngebolehin

    kalo kasusnya kayak gitu, gimana gan?

    BalasHapus
  39. Intinya gue suka anime, game2 jepang, tokusatsu, musik, dan segala macem, tapi masih cinta ama Indonesia gan :)
    mana dulu Jepang njajah Indonesia 3,5 tahun
    masa kita mau ninggalin sejarah bangsa sendiri ? :(

    BalasHapus
  40. Berarti ane gak termasuk :)
    Ane suka budaya indonesia :) ane suka makanan indonesia :) walaupun kalau music tidak terlalu suka :)
    Ane masih suka sama lagu barat dan indonesia.
    Ane memang ingin bisa bahasa jepang,tapi ane pengen belajar bahasa jepang untuk translate(Ane translator di suatu fansub) film yang berbahasa jepang,agar orang yang suka film jepang(Bukan weaboo pastinya) tapi tidak mengerti bahasa jepang.
    Ane nggak pengen lahir di jepang,ane bangga dengan indonesia.
    Ane suka sama jepang itu karena sikapnya,yaitu Disiplin.

    BalasHapus
  41. jangaaaan dah gan, disini gak enak, kita hanya sekumpulan orang yg ingin "mencuri" ilmu dan teknologi mereka, dan nerapin di indonesia,,,, nothing else,,,,,,

    Salam merah putih,,, Jaya,,,,!

    BalasHapus
  42. Saya selalu bangga menjadi otaku. Mungkin saja saya sudah mau termasuk hikkikomori dan nijikon. Tapi saya lega ketika membaca artikel ini karena tau saya bukan weaboo atopun wapanese --"

    Indonesia memang banyak kekurangannya, bukan artinya gak ada yang bagus. Sama negara sendiri, harus bangga dong jangan malah dijelek jelekin. Ngambil pelajaran dari orang jepang yang disiplin boleh, tapi bukan berarti harus makan, berpakaian dll kayak orang jepang -_-

    Tapi memangnya cosplay termasuk weaboo ya? Wah, saya baru saja mesen seragam jepang (seifuku)... Salah kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. cosplay kyknya ga termasuk weaboo, selama ga ekstrim (ber-cosplay tidak pada 'tempatnya'). cmiiw

      Hapus
  43. Ane juga suka anime, manga, suka beberapa lagu jepang dan tokusatsu tapi ane gak fanatik. tetep juga lagu indo atau barat, ane suka manga karena merasa lebih artistik dari style komik lainnya.

    ane suka anime tapi gak sampai cosplay juga. suka tokusatsu karena untuk hiburan aja (dari pada nonton sinetron indo). suka film jepang juga karena isi filmnya lebih mengedepankan sisi perjuangan hidup dari pada cerita sok romatis atau seksi kaya film setan di Indo.

    suka dengan budaya negri lain menurut ane adalah mencontoh sisi baik budaya tersebut lalu mempraktekannya bukan alay berkelakuan seperti orang jepang. gak apa-apa kalau emang suka asal kita gak lupa akar budaya sendiri

    BalasHapus
  44. kalo ngefans sih boleh asalkan dapet dampak positifnya, tapi kalo udah kayak di atas, jepang segalanya, itu parah

    BalasHapus
  45. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  46. yaelah.. norak nih yang buat thread gini... suka" orangnya lah... jangan sok sok ngatur hidup orang dah lu TS bego.. kalo emang dia cinta dengan budaya" jepang ya sudah biarkan... gw aja cinta sama budaya" jepang... dan lo jangan munaFAK ya bilang cinta indonesia... lo kalo cinta indonesia buktiin.. JANGAN ASAL BACOTNYA DOANG YANG DI GEDEIN.. sekali lagi.. jangan lo atur" hidup orang.. lo tuhan?? bisa ngatur hidup orang?? SMART THINK PLEASE..!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda tersinggung? Berarti anda adalah salah satunya.

      Hapus
    2. Wahahaha...
      Ferry Setyawan Waeboo...! :D
      Sono buruan nabung yang banyak biar bisa cepet pindah ke Jepang. Ada orang yg cinta Indonesia dibilang munaFAK. Ckckck..., TS bener nih ternyata waeboo emang retard.
      Fer, kalo lo udah ga cinta Indonesia ngapain lagi masih numpang idup di sini? Ga malu? Bikin sumpek aja..
      Ga bermaksud ngatur2, tapi cuma menyarankan, mending lo buruan pindah. Oke?
      *semoga lo masih ngerti bahasa indonesia..

      Hapus
    3. Yaelah gan, ini thread mah untuk menjelaskan pengertian ke orang lain. Mana ada yang bermaksud mengatur hidup orang. Diambil santai aja. Tuhan aja gak ngatur hidupmu, ngapain juga manusia ngatur hidup orang lain? Lagipula gak ada bedanya Indo sama Jepang. Sebenarnya saja ane masih dendam sama Jepang yang dulu pernah menjajah Indonesia selama 3 tahun dan membantai orang Indo. Ngapain juga jadi cinta Budaya Jepang?

      Hapus
  47. Saya mah suka yg berbau Samurai nya doang gan. Hehehe

    BalasHapus
  48. Saya merasa belum jadi VVeaboo atau VVapanese :)

    BalasHapus
  49. kayaknya gw bukan weaboo atau wapanese :v
    gw cuma suka anime + manga + music + makanan._.

    tapi pengen sih bisa ke jepang._.

    BalasHapus
  50. kalo soal akun social network ane rasa ngga etis jika itu dikatakan weaboo dan wapanese. karena memang beberapa orang yg punya social network kadang bertujuan utk tidak mencantumkan nama aslinya dan propicnya. utk orang yg biasanya suka anime-manga ya mungkin kasih nama tokoh atau propic tokoh yang dia suka aja. tapi bagaimana yang ngga begitu hobi jepang? apa pake nama asli? biasanya pakai nama samaran juga kan? misalnya : ki demang, si buta dari goa hantu, godam, tiger piceks dll. Dan menurut ane akun dengan nama lain bukan hal yang menggangu karena itu memang privasi seseorang untuk tidak ingin diketahui oleh orang lain.

    begitu pula musik, kenapa seneng musik jepang? kenapa ngga seneng yang lain? yah karena memang beda genre. jepang punya lagu yang temponya cenderung cepat, sedangkan lagu indonesia umumnya tempo lambat. dan yang suka lagu jepang bisa jadi memang ngga suka lagu yang temponya lambat.
    ane sendiri suka lagu 80'an amerika yang kebanyakan jazz dance, jujur ane ngga begitu suka lagu rock karena ane ngga begitu bisa menikmati temponya. [begitupun orang yg suka rock, biasanya juga sebaliknya, dan ane pun maklum] ane juga belum begitu suka lagu indonesia karena lagu indonesia sekarang belum bisa memainkan banyak nada. dan itu memang selera ane... kalo ditanya ane suka lagu indo yang kayak apa, yah mungkin kayak chrisye, the groove, broery marantika.

    tapi selain akun media social dan lagu sih ane setuju-setuju aja.

    BalasHapus
  51. wkwkwk kalau ane sih gan memang suka jepun sempat menjatuhkan karna miris pemerintah kurang responsih terhadpa masyarakat
    dan sempat gan aku liat aksi KKN di depan mataku
    aku juga sama kayak yang lainnya, suka anime dan terkadang memakai bahasa jepang
    kenapa? aku malas liat sinetron indo yang kisahnya itu ke itu dari A ke B ke C ampe ke Z ujung"nya ke A lagi . idih kapan habisnya neng?
    kalau bahasa jepang, aku ingin membuktikan kalau aku hebat dengan bekerja di jepang
    bukan menggilanakn jepang lho
    kemudian terkadang aku menjatuhkan Indonesia (bukan berarti benci lho, karena masi ada harapan kan?)
    conothnya: orang eropa aja kalau dengar suara mereak bagus pada tepuk tangan ampe berdiri, lah indonesai. duduk diam kayak acara kondangan atau nikahan aja
    prah banget gak
    aku suka lagu jepang bukan berarti lagu indonesia , asia dan inggris aku gak suka
    aku suka kok, apalagi yang moe, soft, no rock, dan memotivasi

    intinya i love jepang tapi gak fanatik mungkin lebih tepatnya salut
    tapi tetap trust indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh ya ni ane punya fb kalau mau chat
      Lukman Nul Hakim
      di sini https://www.facebook.com/lukmannulhaki

      Hapus
  52. agak merasa tersindir dengan cosplay ya :)
    cosplayer itu bukan weaboo/wapanese :)
    cosplay itu sebuah hobby berpenampilan seperti sebuah karakter
    engga mesti jepang, cosplay iron man misalnya. itu saja sudah disebut cosplay

    makanan dan minuman juga, yaa kalau mereka memang suka, mau gimana? toh rasanya memang enak.. tapi saya sendiri lebih suka masakan indonesia/western

    tapi artikel ini ada benernya sih. ga baik jg jadi weaboo/wapanese

    BalasHapus
  53. Orangygpengenkejepang19 November 2013 pukul 22.49

    ciri-ciri weaboo atau wapanese menurut ane malah bagus
    dari pada foto diri sendiri kan gx boleh sebenernya, lebih baik pake gambar aja :v :)

    BalasHapus
  54. Hai aku datang dari masa depan. Wah kangen aku sama masa-masa dulu. Ga nyangka masih terpelihara dengan baik. Luar biasa!

    BalasHapus

[L]ain Disconnected © 2008 - | Powered by Blogger | Read Disclaimer